Kamis, 30 Oktober 2014

#PINTERNET: Review Jurnal



Internet Addiction

Penulis                       :
Sari Dewi Yuhana Ningtyas
Tahun                        :
2012
Judul                         :
Hubungan Antara Self Control dengan Internet Addiction Pada Masiswa
Vol. dan Halaman      :
Vol.1(1) dan Hal. 25-30
              
A.Latar Belakang

            Internet merupakan salah satu media yang sekarang banyak digemasi dikalangan remaja. Rasa senang yang dirasakan oleh ara remaja dalam menggunakan internet karena internet menawarkan berbagai informasi, permainan dan hiburan. Namun banyak diantara mereka yang terkena salah satu dampak negatif dari penggunaannya. Internet addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis kecanduan. Kecanduan internet dapat diketahui dengan tanda-tanda, antara lain remaja merasa senang dengan internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, dan bosan jika beberahari hari tanpa internet. Internet addiction akan mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja, peselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian (Young, 1996b:20).
            Kebanyakan orang yang kecanduan karena merasa mendapatkan kepuasan melalui internet, yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Kebanyakan mereka terperangkap pada aktivitas negatif seperti games, judi dan sex online. Pecandu internet tidak dapat menghentikan kenginannya untuk online sehingga kehilangan control dari penggunaan internet dan kehidupannya (Young, 1996b:21). Menurut Chaplin (2001:450) self control sebagai kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan, merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsive. Pengguna internet yang mempunyai self control yang tinggi akan mampu menggunakan internet sesuai kebutuhan.

B.Metode Penelitian

            Pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan skala self control dengan item yang dibuat adalah 50 item dan skala yang kedua yaitu skala internet addiction yang dibuat adalah 51 item. Dalam pengambilan sampel menggukan teknik proportional sampling.

C.Hasil

            Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES semester 5 tahun 2010/2011 sejumlah 639 orang. Subjek penelitian ditetapkan untuk diambil 10% dari 639 yaitu 65 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan variable self control tergolong rendah yaitu 93,85% yang artinya mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku atau tindakan yang baik terhadap internet. Variabel internet addiction tergolong tinggi yaitu 96,92% hal ini berarti mahasiswa mengalami kecanduan terhadap internet. Hasil penelitian menujukan adanya hubungan negatif anatara self control dengan internet addiction yang di tunjukan dengan korelasi product moment r= -0,752 dengan signifikasi atau p= 0,0000 dimana p<0,01 .

D.Kesimpulan

            Dari hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa self control terhadap internet addiction berada pada katergori rendah yang berarti mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku bermain internet secara berlebihan dan kurang mampu mengambil keputusan yang cukup baik terhadap internet.

E.Saran

Diharapkan lebih memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi kedua variable,baik dari factor internal maupun eksternal. Hendaknya ditambah metode observasi dan wawancara untuk menunjang hasil yang lebih sigbifikan dan lebih berbobot.

JURNAL

Dewi Yuhana Ningtyas, Sari. 2012. Hubungan Antara Self Control Dengan Internet Addiction Pada Mahasiswa. Volume 1(1) Hal.25-30 

Sumber: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/2650/2439



#Pinternet : Review Jurnal
Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet

Penulis                    :
Astutik Nur Qomariah
Judul                       : 
Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan
 
A.Latar Belakang

            Di era modern sekarang ini tidak asing lagi untuk kita mendengar kata internet. Banyaknya manfaat yang ada pada internet membuat media informasi dan komunikasi ini semakin diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Tidak terkecuali di Indonesia, pentingnya penggunaan internet semakin di sadari oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Internet sangat memberikan kemudahan bagi penggunanya, beragamnya akses mulai dari informasi sampai hiburan dari seluruh penjuru dunia bisa dilalui hanya dengan satu pintu saja. Tingginya tinggkat kebutuhan masyarakat terhadap internet membuat meluasnya pula para penyedia akses internet terutama di kota-kota besar Indonesia mulai dari sekolah,perpustakaan dan tempat-tempat umum lainnya. Namun kehadiran internat juga dapat memberikan dampak buruk bagi penggunaya. Yang jelas terlihat adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dapat dengan mudah diakses dijaringan internet.
Salah satu pengguna yang paling banyak terpengaruh oleh dampak internet adalah pengguna dari kalangan remaja. Kurangnya filter terhadap internet membuat meraka cenderung mudah terpengaruh terhadap lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan efek positif dan negatif yang mereka terima saat melakukan aktivitas internet tertentu. Terkait dengan penggunaan aktivitas internet dikalangan remaja perkotaan di Indonesia, fasilitas internet yang paling sering dipergunakan adalah chatting, emailing, browsing dan downloading. Aktivitas ini sangat jauh dari penggunaan internet sebagai sumber informasi dan bahan penyelesaian tugas. Banyak pihak sekolah yang merasa dilema karena merasa khawatir siswa-siswinya terkena dampak negatif dari internet, namun sekarang internet sudah mulai masuk dan diterima disekolah-sekolah terbukti dengan adanya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi, penggunaan internet oleh para siswa lebih bisa diperhatikan dan dikontrol dalam mengakses situs yang ada di internet. Terlepas dari pentingnya pemanfaatan internet dalam pendidikan, kini semakin terlihat tingginya minat dikalangan remaja perkotaan dalam menggunakan internet.

B.Metode Penelitian

            Penelitian ini menggukan pendekatan kuantitatif dengan format survey. Metode pengambilan sempel yang digunakan adalah sempel acak, dengan teknik pengambilan sempel sistematis dan teknik pengumpulan data adalah data primer (kuisioner dan teknik ”probing”) , sekunder (data yang diperoleh dari institusi terkait), studi perpustakaan dan observasi.

C.Hasil

            Subjek penelitian ini terdiri dari 96 orang yang berlokasi di SMP dan SMA daerah kecamatan genteng wilayah Surabaya Pusat, yakni SMP Negeri 37 Surabaya, SMP IMKA/YMCA-I Surabaya, SMA Negeri 5 Surabaya dan SMA Trisila Surabaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian diketahui bahwa frekuensi internet yang sering digunakan responden (68 orang/ 70,8%) sebanyak 1-2 kali/minggu.Lalu untuk lam penggunaan internet tiap kali reponden mengakses adalah >1 jam sampai dengan < 2 jam dengan jumlah responden 54,2%. Namun hasil penelitian ini belum mampu menggambarkan kecenderungan intensitas penggunaan internet dikalangan remaja perkotaan. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisa lebih lanjut.
            Dari analisa ini diketahui bahwa frekuensi responden paling sering dalam menggunakan internet adalah di rumah dengan durasi paling lama >=4 jam setiap kali akses internet,dengan jumlah responden 81,8%. Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya remaja perkotaan di Surabaya memliki koneksi internet dirumahnya ini digolongkan heavy users. Bagi responden yang mengakses internet di warnet mengaku bahwa frekuensi penggunaan internet 1-2 kali/minggu dengan durasi >3 jam sampai dengan <4 jam dan dikategorikan sebagai medium users. Sementara responden yang mengakses internet di sekolah frekuensi penggunaan internet 1-2 kali/minggu dengan durasi <1 jam. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa remaja perkotaan di Surabaya tergolong Light users.

D.Kesimpulan

            Dapat disimpulkan bahwa frekuensi internet yang digukan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet dirumah cenderung lebih sering durasi denga durasi setiap kali mengakses ditempat lain. Dari jumlah waktu pengguana internet perbulan menujukan bahwa remaja perkotaan yang mengakses internet dirumah dikategorikan heavy users(>40 jam/bulan). Sedangkan remaja diperkotaan yang mengakses di warnet dan memanfaatkan wifi di area public dikategorikan sebagai medium users(10-40 jam/bulan) dan remaja perkotaan yang mengakses internet diselokah tergolong light users(>10 jam/bulan).

E.Saran

            Hadirnya internet memang sangat banyak memberikan manfaat pada penggunanya terutama pada kalangan kemaja selain sebagi sumber dalam menyelesaikan tugas internet dan sumber informasi, internet juga memberikan hiburan. Hiburan inilah yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak untuk meminimalisir terpengaruhnya remaja dari dampak negatif penggunaan internet. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol penggunaan internet pada remaja. Kurang pengetahuan orang tua terhadap internet membuat anak lebih rentan terkena dampak negatif dari internet karena anak dapat dengan mudahnya mengakses situs-situs huburan seperti game online, chatting hingga situs pornografi yang membuat internet jauh dari media untuk pendidikan dan mengurangi manfaat dari internet itu sendiri.

JURNAL

Nur Qomariah, Astutik. Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja diPerkotaan.   

 

#Pinternet : Review Jurnal
Psikoterapi Via Internet

Penulis                        :
Erna Erawati
Tahun                          :
2012
Judul                           :
Studi analisis terhadap penggunaan psikoterapi : terapi metakognitif via website yang dapat digunakan sebagai terapi spesialis keperawatan jiwa pada klien skizofrenia.

A.Latar Belakang

   Saat ini teknologi informasi terus berkembang dan menjadi suatu kebutuhan. Perkembangan teknologi informasi juga merambah dalam area aplikasi psikoterapi. Aplikasi ini dapat digunakan dalam praktik psikiatrik, psikologi, maupun keperawatan jiwa. Pemanfaatan media informasi seperti website, teleconference, videoconference, call center yang memudahkan praktisi kesehatan untuk memberikan  layanan kesehatan. Saat ini telah hadir website yang memberikan kemudahan akses baik bagi praktisi kesehatan maupun klien khususnya untuk terapi metakognitif. Lebih dari 65.000 web dan ratusan pengguna terapi yang mengakses, tersedia dalam 30 bahasa yang berbeda tanpa dipungut biaya dan dapat dilihat dalam website http://www.uke.de/mkt . Terapi metakognitif merupakan salah satu bentuk pengembangan terapi yang berfokus pada kognisi sosial dan persepsi emosi (Teiford, 2008). Terapi metakognitif bertujuan mengubah infrastruktur kognitif. (Moritz, 2010). Terapi ini  ditujukan pada klien skizofrenia dengan tujuan untuk mempertajam  kesadaran klien skizofrenia dalam mengatasi bias kognitif.
Target dalam terapi metakognitif seperti halnya dalam terapi kognitif perilaku yaitu gejala psikotik tetapi melibatkan aspek infrastruktur kognitif dalam pembentukan waham. Klien diajarkan tentang koping alternatif dan strategi memproses informasi. Terapi metakognitif merupakan suatu intervensi yang dapat dilakukan baik individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesadaran akan bias kognitif yang dialami klien skizofrenia yang dimanifestasikan dalam bentuk waham dengan memberikan gambaran akan kejadian-kejadian yang membentuk pemikiran waham dan menyampaikan strategi kognitif untuk melawan (Moritz, et al, 2011).

B.Metode Penelitian

   Penelitian pertama pada 40 responden yang mengalami skizofrenia yang diambil secara acak, hasilnya terapi metakognitif terbukti secara signifikan mengurangi gejala positif seperti rasa bosan berkurang, lebih  bahagia, lebih bisa berinteraksi dengan orang lain. Penelitian kedua dilakukan pada 30 pasien secara acak dengan menggunakan terapi metakognitif kelompok, hasilnya dengan menggunakan skala Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) terjadi perubahan skor secara bermakna (d = 0.43) dan JTC juga mengalami penurunan (d=0.31). Hal ini membuktikan bahwa terapi metakognitif kelompok mampu menurunkan  intensitas waham dengan menggunakan skala PANSS maupun Psychotic Symptom Rating Scales (PSYRATS).
Penelitian mengenai efektifitas penggunaan terapi metakognitif dilakukan di India oleh Kumar (2010) yang membandingkan kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif dibandingkan yang tidak hasilnya terjadi penurunan secara bermakna dalam skala  PANSS dan PSYRATS pada kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol (d = 0.68). Kerstan (2009) melakukan penelitian dalam 2 bulan antara pre dan post pada 18 pasien, hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol, ternyata untuk kelompok intervensi menunjukkan perubahan yang signifikan dalam PSYRAT terutama dalam delusional distress,  memori dan kualitas kehidupan. Di Belanda, Mizrahi, et al. (2006) melakukan penelitian pada 29 pasien skizofrenia, pada kelompok MCT secara signifikan terjadi penurunan pada skala PSYRATS (p = 0.01). 

C.Hasil

            Hasil penelitian di berbagai negara  terapi ini efektif digunakan pada klien skizofrenia dengan waham dan halusinasi dengan  menunjukkan penurunan intensitas waham dan halusinasi dalam skala PANSS dan PSYRATS.

D.Kesimpulan

  Pesatnya perkembangan teknologi dalam  penerapan psikoterapi terutama terapi metakognitif yang dapat digunakan sebagai terapi dalam menangani klien skizofrenia dengan waham menjadi perhatian penting bagi pelayanan kesehatan jiwa. Dengan teknologi ini tidak hanya memberikan alternatif  untuk dalam penyampaian terapi pada klien skizofrenia dengan waham, tetapi juga memberikan keuntungan bagi terapis dan juga dapat dipergunakan sebagai informasi untuk membantu penerapan psikoterapi khususnya terapi metakognitif baik di bidang psikologi, kedokteran dan keperawatan jiwa.

E.Saran

            Sebaiknya jurnal ini lebih menggunakan metode penelitian yang lebih variatif agar mendapatkan jawaban ataupun hasil yang lebih berbobot atau akurat dari penelitian yang dilakukan.

JURNAL

Erawat, Erna. 2012. Studi analisis terhadap penggunaan psikoterapi : terapi metakognitif via website yang dapat digunakan sebagai terapi spesialis keperawatan jiwa pada klien skizofrenia.

Sumber: http://id.scribd.com/doc/239512408/UTS-a-n-Erna-Erawati-Peminatan-Jiwa

Mindtools

APLIKASI PSIKOLOGI KOGNITIF SAINS dalam TI  A.       Mindtools 1.          Definisi Mindtools Mindtools adalah alat bantu belajar ...