Selasa, 06 Oktober 2015

Komunikasi dan Dimensi Komunikasi



PSIKOLOGI MANAJEMEN
KOMUNIKASI DAN DIMENSI KOMUNIKASI






KELOMPOK KENANGA :
3PA02


Mita Sahara                       (15513516)
PritaSaraswati                   (16513935)
Tia Oktaviani                    (18513881)
Rani SeptiyanUtami         (17513288)
Ria Indah Ristianti           (17513549)





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LatarBelakang

Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan cara berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan melalui bahasa tubuh, lisan, tulisan maupun dengan menggunakan simbol. Dan komunikasi merupakan cara seseorang untuk menyampaikan sesuatu pesan untuk orang lain. Tanpa adanya komunikasi semua kegiatan manusia pasti akan terhambat.

1.2  RumusanMasalah

A. Menjelaskan tentang pengertian komunikasi beserta munurut tohoh ahli komunikasi
B. Membahas dimensi-dimensi dalam komunikasi

1.3  Tujuan

Agar mahasiswa memahami pengertian komunikasi serta mengetahui 4 macam dimensi komunikasi, meliputi dimensi isi, dimensi kebisingan, dimensi jaringan, dan dimensi arah.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Komuikasi

Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996:4) mendefinisikan komunikasi demikian :“A process by which a source transmits a message to a reciever through some channel.” (komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.)

Hoveland (1948:371)mendefinisikan komunikasi demikian :“The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify, the behavior of other individu”. (komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.)

Gode (1969:5) member pengertian mengenai komunikasi, sebagai berikut: “It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some.” (komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.)

Raymond S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.

Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981:18) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.

Bernard Berelsondan Gary A. Steiner (1964:527) mendefinisikan komunikasi, sebagai berikut: “Communication : the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. By the uses of symbol...” (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.)

Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.

Menurut (Mulyana, 2001:41), kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti “sama” atau communicare yang berarti “membuat sama”.

Harold Lasswell (Pakar Ilmu Komunikasi) menyatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunkasi adalah dengan cara menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom What Effect” (Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu).

2.2 DimensiKomunikasi

1. Dimensi Isi

Dimensi isi menunjukan isi dari komunikasi. Dimensi isisecara verbal, symbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategosi pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Sedangkan bahasa verbal adalah sarana untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita.

2. Dimensi Kebisingan

Bunyi-bunyian yang tidak di kehendaki atau dapat di artikan pula sebagai suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah. Kebisingan merupakan salah satu penyebab utama timbulnya gangguan kesehatan bagi para pekerja maupun masyarakat di sekitar tempat bekerja dan sering kali menimbulkan protes dan kemarahan warga yang bertempat tinggal di dekat sumber kebisingan. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industry atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat umum dan niaga.
Suara atau bunyi-bunyian dapat di ukur dengan suatu alat yang di sebut “sound level meter” yaitu berupa intensitas atau kekerasan suara di hitung dengan satuan decibel dan frekuensi atau gelombang suara di hitung dengan satuan Hertz, telinga manusia hanya mampu menangkap frekuensi suara berkisar antara 20-20.000 Hertz dan aman pada intensitas suara sekitar 80 desibel, paparan suara atau bunyi-bunyian melampaui kemampuan di atas dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya ketulian sementara atau permanen.
Efek kebisingan terhadap kesehatan di laporkan meningkatkan sensitivitas tubuh berupa peningkatan system kardio vaskuler seperti kenaikan tekanan darah dan denyut jantung. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan reaksi psikologis berupa menurunnya konsentrasi dan kelelahan. Kebisingan merupakan suatu penghambat jalannya komunikasi yang baik.

Jenis kebisingan

Secara umum jenis kebisingan di kelompokkan berdasarkan kontinuitas, intensitas dan spectrum frekuensi suara antara lain:
  1. Study state – narrow band noise : Kebisingan yang terus menerusd engan spectrum yang sempit seperti suara mesin, kipasangin.
  2. Non study state – narrow bund noise : Kebisingan yang tidak terus menerus dengan sprektrum suara yang sempit seperti mesin gergaji, katup uap.
  3. Kebisingan intermiten : Kebisingan yang terjadi sewaktu-waktu dan terputus seperti suara pesawat terbang, kereta api.
  4. Kebisingan impulsive : kebisingan impulsive yang berintensitas tinggi seperti ledakan bom dapat menyebebkan kerusakan pada alat pendengar. Kerusakan dapat terjadi pada gendang telinga atau tulang-tulang halus di telinga tengah.

Getaran-getaran yang menyebabkan kerusakan ini dapat melalui udara, maupun melalui tulang.Pencegahan di lakukan dengan selalu menghindarkan diri dari sumber-sumber terjadinya bising impulsif.

3. Dimensi Jaringan

Dimensi jaringan menunjukan cara mengisyaratkan bagaimana proses komunikasi dan pesan disampaikan. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata, Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam satu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Orang yang terampil membaca pesan nonverbal orang lain disebut intuitif sedangkan yang terampil mengirimkannya disebut ekspresif.

4. Dimensi Arah

1.      Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi dimana pencapaian idea-idea, pendapat, dan informasi hanya dilakukan satu pihak, sedangkan pihak lain pasif tidak memberikan reaksi atau respon sama sekali.
2.      Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah berarti kedua belah pihak aktif menyampaikan idea-idea, pendapat, serta bahan informasi, dsb. Komunikasi dua arah tersebut akan berlangsung selama tidak ada yang pasif atau tertutup tidak bersedia berkomunikasi lagi.





DaftarPustaka

- Wiryanto. (2006). Pengantarilmukomunikasi. Jakarta: Grasindo
- Ristica, DwiendaOcta., Megasari, Kiki., Husanah, Een., Megasari, Miratu. (2015). Cara mudah menjadi bidan yang komunikatif. Yogyakarta: Deepublish.
-Qolbi Ade Ifroh. (2013). Hubungan komunikasi interpersonal dengan iklim organisasi. Ejournalilmu       komunikasi, 1(1), 22-38.
-Mulyana, Deddy.(2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
- Setyobroto, Sudibyo. (2004). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

-Chandra, Budiman. (2009). Ilmu Kedokteran dan Komunitas.Yogya: Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Hiperkes).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mindtools

APLIKASI PSIKOLOGI KOGNITIF SAINS dalam TI  A.       Mindtools 1.          Definisi Mindtools Mindtools adalah alat bantu belajar ...