PSIKOLOGI MANAJEMEN
KOMUNIKASI
DAN DIMENSI KOMUNIKASI
KELOMPOK
KENANGA :
3PA02
Mita Sahara (15513516)
PritaSaraswati (16513935)
Tia Oktaviani (18513881)
Ria Indah Ristianti (17513549)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan
cara berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan melalui bahasa tubuh, lisan,
tulisan maupun dengan menggunakan simbol. Dan komunikasi merupakan cara seseorang
untuk menyampaikan sesuatu pesan untuk orang lain. Tanpa adanya komunikasi semua
kegiatan manusia pasti akan terhambat.
1.2 RumusanMasalah
A. Menjelaskan tentang pengertian komunikasi
beserta munurut tohoh ahli komunikasi
B. Membahas dimensi-dimensi dalam komunikasi
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa memahami pengertian komunikasi serta mengetahui
4 macam dimensi komunikasi, meliputi dimensi isi, dimensi kebisingan, dimensi jaringan,
dan dimensi arah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Komuikasi
Sarah
Trenholm dan Arthur Jensen (1996:4) mendefinisikan komunikasi
demikian :“A process by which a source
transmits a message to a reciever through some channel.” (komunikasi adalah
suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam
saluran.)
Hoveland
(1948:371)mendefinisikan komunikasi demikian :“The process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify, the
behavior of other individu”. (komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan
stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.)
Gode
(1969:5) member pengertian mengenai komunikasi, sebagai berikut: “It is a process that makes common to or
several what was the monopoly of one or some.” (komunikasi adalah suatu
proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu
atau beberapa orang.)
Raymond
S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Everett
M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981:18) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling
pengertian yang mendalam.
Bernard
Berelsondan Gary A. Steiner (1964:527) mendefinisikan komunikasi,
sebagai berikut: “Communication : the
transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. By the uses of
symbol...” (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.)
Shannon
dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan
tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni dan teknologi.
Menurut
(Mulyana, 2001:41), kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin
yaitu communis, yang berarti “sama”
atau communicare yang berarti
“membuat sama”.
Harold
Lasswell (Pakar Ilmu Komunikasi) menyatakan bahwa cara yang
baik untuk menjelaskan komunkasi adalah dengan cara menjawab pertanyaan sebagai
berikut: “Who Says What In Which Channel
To Whom What Effect” (Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu).
2.2
DimensiKomunikasi
1. Dimensi Isi
Dimensi isi menunjukan isi
dari komunikasi. Dimensi isisecara verbal, symbol atau pesan verbal adalah semua
jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara
yang kita sadari termasuk kedalam kategosi pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.
Sedangkan bahasa verbal adalah sarana untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud
kita.
2. Dimensi Kebisingan
Bunyi-bunyian yang
tidak di kehendaki atau dapat di artikan pula sebagai suara yang salah pada tempat
dan waktu yang salah. Kebisingan merupakan salah
satu penyebab utama timbulnya gangguan kesehatan bagi para pekerja maupun masyarakat
di sekitar tempat bekerja dan sering kali menimbulkan protes dan kemarahan warga
yang bertempat tinggal di dekat sumber kebisingan. Sumber kebisingan dapat
berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industry atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat umum dan niaga.
Suara atau bunyi-bunyian
dapat di ukur dengan suatu alat yang di sebut “sound level meter” yaitu berupa
intensitas atau kekerasan suara di hitung dengan satuan decibel dan frekuensi atau
gelombang suara di hitung dengan satuan Hertz, telinga manusia hanya mampu menangkap
frekuensi suara berkisar antara 20-20.000 Hertz dan aman pada intensitas suara sekitar
80 desibel, paparan suara atau bunyi-bunyian melampaui kemampuan di atas dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan terjadinya ketulian sementara atau permanen.
Efek kebisingan terhadap
kesehatan di laporkan meningkatkan sensitivitas tubuh berupa peningkatan system
kardio vaskuler seperti kenaikan tekanan darah dan denyut jantung. Apabila hal ini
terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan reaksi psikologis berupa menurunnya
konsentrasi dan kelelahan. Kebisingan merupakan suatu penghambat jalannya komunikasi
yang baik.
Jenis
kebisingan
Secara umum jenis kebisingan
di kelompokkan berdasarkan kontinuitas, intensitas dan spectrum frekuensi suara
antara lain:
- Study state – narrow band noise : Kebisingan yang terus menerusd engan spectrum yang sempit seperti suara mesin, kipasangin.
- Non study state – narrow bund noise : Kebisingan yang tidak terus menerus dengan sprektrum suara yang sempit seperti mesin gergaji, katup uap.
- Kebisingan intermiten : Kebisingan yang terjadi sewaktu-waktu dan terputus seperti suara pesawat terbang, kereta api.
- Kebisingan impulsive : kebisingan impulsive yang berintensitas tinggi seperti ledakan bom dapat menyebebkan kerusakan pada alat pendengar. Kerusakan dapat terjadi pada gendang telinga atau tulang-tulang halus di telinga tengah.
Getaran-getaran yang
menyebabkan kerusakan ini dapat melalui udara, maupun melalui tulang.Pencegahan
di lakukan dengan selalu menghindarkan diri dari sumber-sumber terjadinya bising
impulsif.
3. Dimensi Jaringan
Dimensi jaringan menunjukan
cara mengisyaratkan bagaimana proses komunikasi dan pesan disampaikan. Secara sederhana,
pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata, Menurut Larry A.
Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan
(kecuali rangsangan verbal) dalam satu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh
individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial
bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja
juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan.
Orang yang terampil membaca pesan nonverbal orang lain disebut intuitif sedangkan
yang terampil mengirimkannya disebut ekspresif.
4. Dimensi Arah
1. Komunikasi
satu arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi dimana
pencapaian idea-idea, pendapat, dan informasi hanya dilakukan satu pihak,
sedangkan pihak lain pasif tidak memberikan reaksi atau respon sama sekali.
2. Komunikasi
dua arah
Komunikasi dua arah berarti kedua belah pihak
aktif menyampaikan idea-idea, pendapat, serta bahan informasi, dsb. Komunikasi dua
arah tersebut akan berlangsung selama tidak ada yang pasif atau tertutup tidak bersedia
berkomunikasi lagi.
DaftarPustaka
- Wiryanto. (2006). Pengantarilmukomunikasi. Jakarta:
Grasindo
-
Ristica, DwiendaOcta., Megasari, Kiki., Husanah, Een., Megasari, Miratu.
(2015). Cara mudah menjadi bidan yang
komunikatif. Yogyakarta: Deepublish.
-Qolbi
Ade Ifroh. (2013). Hubungan komunikasi interpersonal dengan iklim organisasi. Ejournalilmu komunikasi,
1(1), 22-38.
-Mulyana, Deddy.(2008).
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
- Setyobroto, Sudibyo. (2004).
Psikologi Komunikasi. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta.
-Chandra, Budiman.
(2009). Ilmu Kedokteran dan Komunitas.Yogya:
Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (Hiperkes).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar