PSIKOLOGI MANAJEMEN
KEKUASAAN
KELOMPOK
KENANGA :
3PA02
Mita Sahara (15513516)
Prita Saraswati (16513935)
Rani Septiyan Utami (17513288)
Ria Indah Ristianti (17513549)
Tia Oktaviani (18513881)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekuasaan
dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin.
Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan
otoritas. Kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna
menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan,
kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau
kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Kekuasaan dapat dilihat
dari kemampuannya dalam memberikan pengaruh pada pihak lain, sedangkan besarnya
pengaruh dapat dilihat dari perubahan psikologis/ sikap pada orang lain. Frech
dan Raven berpendapat bahwa sumber kekuasaan berasal dari : Reward power, coercive
power, legitimate power, expert power, referent power dimana akan dibahas dalam
bahasan dibawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi kekuasaan
2. Menjelaskan sumber kekuasaan menurut
Frech dan Raven.
1.3 Tujuan
Agar pembaca dapat
mengetahui dan memahami pengertian dari kekuasaan serta memahami sumber-sumber
kekuasaan menurut Frech dan Raven.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kekuasaan
Menurut Ramlan
Surbakti, kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir
dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Abdul Muiz, mengungkapkan
bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang
pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah
pengaruh dan otoritas.
Menurut Max Weber, kekuasaan
itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu
hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya
sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Kekuasaan menurut
Miriam Budiardjoadalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok
guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan,
kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan
seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain
sesuai dengan keinginan dari pelaku.
2.2 Sumber Kekuasaan
Menurut Frech dan Raven
Kekuasaan dapat dilihat
dari kemampuannya dalam memberikan pengaruh pada pihak lain, sedangkan besarnya
pengaruh dapat dilihat dari perubahan psikologis/ sikap pada orang lain.
Berikut adalah sumber-sumber kekuasaan menurut Frech dan Raven:
1.
Reward
power (kekuasaan balas jasa/member imbalan)
Bersumber
pada persepsi bahwa atasan dapat memberkan imbalan seperti yang diharapkan.
Dasarnya adalah persepsi seseorang memiliki kemampuan untuk memberi hadiah pada
pihak lain.
2.
Coercive
power (kekusaan member hukuman/ sanksi)
Bersumber
pada persepsi bahwa atasan mempunyai kekuasaan untuk memneri tekanan atau
hukuman. Dasarnya adalah persepsi bahwa hukuman berupa fisik atau psikis pada
pihak lain agar menuruti kehendaknya.
3.
Legitimate
power (kekuasaan legitimasi)
Bersumber
pada persepsi bahwa atasan memiliki hak untuk menetapkan segala sesuatu baginya.
Didasarkan pada hak-hak formal yang diterima sejalan dengan posisi, preran dan
kewenangan dengan dan organisasi.
4.
Expert
power (kekuasaan karna keahlian pada bidang tertentu)
Bersumber pada persepsi
bahwa atasan mempunyai sejumlah pengetahuan atau keahlian khusus yang
diperlukan. Dimiliki oleh orang tertentu dan sangat berarti bagi orang lain,
dengan keahliannya ia dapat menyuruh orang lain untuk menuruti kehendaknya
karena orang lain merasa sangat tergantung padanya.
5.
Referent
power (kekuasaan panutan, berhubungan dengan rasa kagum
dan suka terhadap oknum tersebut)
Bersumber pada ketertarikan atau identifikasi
bawahan terhadap atasannya. Kemampuan ini berkembang dari kekaguman satu pihak
Berta keinginan dari pihak pengagum untuk menjadi seperti yang dikagumi.
Surbakti, R. (1986). Ilmu politik, Jakarta: PT. Gramedia.
Djastuti, A., &Yudayanti, I.
(2005). Analisis pengaruh factor-faktor leader
power terhadap kepuasaan kerja. Jurnal Studi Manajemen&Organisasi. Vol. 2 No. 1.