APLIKASI PSIKOLOGI KOGNITIF SAINS dalam TI
A. Mindtools
1.
Definisi Mindtools
Mindtools
adalah alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang
dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya
sehingga dapat optimal. Mindtools
adalah aplikasi komputer yang bila digunakan oleh peserta didik untuk mewakili
apa yang mereka ketahui, tentu melibatkan mereka dalam berpikir kritis tentang
konten yang sedang mereka pelajari (Jonassen, 1996).
Menurut Jonassen dan David (dalam Kovalchick
dan Dawson, 2003) mindtools berawal
dari penggunaan komputer tradisional seperti drill and practice, tutorial,
dan aplikasi lain dimana peserta didik memiliki sedikit sampai tidak ada
samasekali masuk ke dalam proses. Mindtools memfasilitasi pembelajaran yang
bermakna dan berfikir kritis.
Menurut Merentek
(2012) mindtools adalah sebuah alat bantu dalam proses belajar dimana
menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang digunakan oleh siswa dalam
memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat lebih optimal.
Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mindtools adalah sebuah alat bantu
untuk belajar yang bisa memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis sehingga cara berfikir siswa dapat lebih
optimal.
2.
Fungsi
Mindtools
Menurut Doering
dan Veletsianos (2009) fungsi mindtools adalah untuk mengembangkan keterampilan
dan kemampuan dalam memecahkan masalah atau mungkin memberikan kesempatan untuk
berlatih memecahkan berbagai macam permasalahan.
3.
Komponen
Mindtools
Menurut Sherman
(dalam Doering dan Veletsianos, 2009) terdapat tiga komponen penting dari
mindtools, diantaranya:
a. Pengakuan
atas tujuan (kesempatan untuk memecahkan masalah)
b. Proses
(urutan aktivitas fisik atau kegiatan)
c. Aktivitas
mental (operasi kognitif untuk mencapai solusi)
4.
Pendekatan
Mindtools
Menurut Doering
dan Veletsianos (2009) ada dua pendekatan utama mindtools, yaitu:
a. Content-area skills
Beberapa software pemecahan masalah berfokus pada pembelajaran keterampilan
terutama pada matematika dan ilmu pengetahuan.
b. Content-free skills
Beberapa pendidik merasa bahwa
secara umum kemampuan pemecahan masalah dapat diajarkan secara langsung dengan
instruksi tertentu dan berlatih dalam strategi komponen dan subskills (misalnya,
mengingat fakta, membagi masalah ke dalam urutan tahapan, atau memprediksi
hasil). Lainnya menyarankan menempatkan siswa ke dalam lingkungan pemecahan
masalah dengan beberapa pelatihan dan bimbingan, membiarkan mereka
mengembangkan heuristik mereka sendiri untuk menyerang dan memecahkan masalah.
5.
Kelebihan Mindtools
Menurut Doering dan Veletsianos (2009) terdapat
beberapa kelebihan mindtools, yaitu :
a.
Meningkatkan minat dan motivasi siswa
agar lebih mungkin untuk berlatih memecahkan masalah dalam kegiatan yang mereka
anggap menarik dan memotivasi
b.
Membuat pengetahuan dan keterampilan
lebih bermakna kepada siswa karena mereka menggambarkan bagaimana dan di mana
informasi berlaku untuk masalah yang sebenarnya.
6.
Kekurangan
Mindtools
Doering dan
Veletsianos (2009) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kekurangan mindtools,
yaitu :
a. Names
versus skills
Software
menggunakan banyak istilah dan makna yang tidak jelas untuk menggambarkan
pemecahan masalah.
b. Software
claims versus effectiveness
Cukup sulit menemukan software yang efektif yang membantu
memecahkan masalah tertentu.
c. Possible
negative effects of directed instruction
Terkadang tidak cocok dengan
beberapa jenis kemampuan yang dimiliki siswa.
7.
Karakteristik
Mindtools
Terdapat
beberapa karakteristik mindtools menurut Doering dan Veletsianos (2009), yaitu:
a. Alat
untuk membantu siswa memecahkan masalah
b. Permasalahan
untuk membantu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
c. Kesempatan
untuk berlatih dalam memecahkan masalah
8.
Kriteria
Mindtools
Terdapat
beberapa kriteria Mindtools menurut Doering
dan Veletsianos (2009), yaitu:
a. Menantang,
format yang menarik
b. Link
yang jelas untuk mengambangkan secara khusus keterampilan atau kemampuan
pemecahan masalah
9.
Kelas-kelas Mindtools
Menurut Jonassen (1996)
mindtools terdiri dari beberapa
kelas, diantaranya:
a.
Semantik Organisasi Perangkat
Alat organisasi semantik
membantu peserta didik untuk menganalisis dan mengatur apa yang mereka ketahui
atau apa yang mereka belajar. Dua alat organisasi semantik yang paling terkenal
adalah database dan jaringan semantik (peta konsep) alat.
b.
Alat
Pemodelan yang Dinamis
Sementara alat organisasi
semantik bantuan peserta didik untuk mewakili hubungan semantik antara ide,
alat pemodelan dinamis membantu peserta didik untuk menggambarkan hubungan
dinamis antara ide-ide. Dinamis alat pemodelan
termasuk spreadsheet, sistem pakar, alat-alat pemodelan sistem, dan
microworlds, antara orang lain.
c.
Informasi Interpretasi Alat
Volume dan kompleksitas
informasi tumbuh pada tingkat yang mencengangkan. Peserta didik perlu alat yang
membantu mereka untuk mengakses dan memproses informasi. Sebuah kelas baru
pencarian informasi cerdas mesin memindai sumber informasi, seperti World Wide
Web, dan menemukan sumber daya yang relevan untuk peserta didik. Alat-alat
lain, untuk membantu peserta didik memahami apa yang mereka temukan.
d.
Pengetahuan Konstruksi Peralatan
Papert telah menggunakan
istilah "konstruksionisme" untuk menggambarkan proses konstruksi
pengetahuan yang dihasilkan dari membangun hal. Ketika peserta didik berfungsi
sebagai desainer objek, mereka belajar lebih banyak tentang benda-benda dari mereka akan dari belajar tentang
mereka.
e.
Alat Percakapan
Teori yang lebih baru dari
pembelajaran menekankan sosial serta sifat konstruktivis dari proses
pembelajaran. Dalam pengaturan dunia nyata, kita sering belajar dengan negosiasi
makna sosial, tidak dengan menjadi
diajarkan. Berbagai lingkungan komputer-didukung sinkron dan
asynchronous yang tersedia untuk mendukung proses negosiasi sosial ini.
Telekomunikasi online termasuk percakapan hidup, seperti Chatting, MOOs, dan
MUD dan konferensi video, dan diskusi asynchronous, termasuk elektronik mail, Listservs,
papan buletin, dan komputer konferensi.