Senin, 28 Desember 2015

PSIKOLOGI MANAJEMEN
REVIEW JURNAL






DISUSUN OLEH
KELOMPOK KENANGA
KELAS : 3PA02

Mita Sahara                                 (15513516)
Prita Saraswati                           (16513935)
Rani Septiyan Utami                  (17513288)
Ria Indah Ristianti                      (17513549)
Tia Oktaviani                               (18513881)




DEPOK
2015





Judul                               :  Penaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Jurnal                              : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Volume &Halaman        : Vol. 13, No. 1, Agustus 2014
Tahun                              : 2014
Penulis                             : Aldo Herlambang Gardjito, Mochammad Al Musadieq, Gunawan Eko Nurtjahjono.
  
A.      Latar Belakang

Salah satu faktor yang dapat mendorong meningkatnya produktivitas sumber daya manusia adalah upaya-upaya peningkatan motivasi kerja yang memadai, Pemberian motivasi kerja eksternal dan internal yang makin baik dapat mendorong karyawan bekerja dengan makin produktif. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, ongkos karyawan per unit produksi bahkan akan semakin rendah. Selain itu, pemberian kesempatan kepada setiap karyawan untuk berkembang, memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan kemampuan dan kompetensi individu merupakan bagian terpenting dari upaya pemberian pemenuhan kebutuhan bagi karyawan, terutama pada upaya memupuk motivasi kerja karyawan ke arah produktivitas yang lebih tinggi. Menurut Malthis (2006:114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah faktor lingkungan kerja. Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di jalankan. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja.
PT. Karmand Mitra Andalan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang chemical berdiri sejak 1988 yang berada di kawasan Rungkut Industri Surabaya. Sejalan dengan kondisi tersebut, maka PT. Karmand Mitra Andalan dituntut untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan, salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor tenaga kerja. Permasalahan yang dialami oleh tenaga kerja diantaranya motivasi kerja, penurunan semangat kerja dan penurunan kinerja.

B.       Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan, untuk menjelaskan pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dan untuk menjelaskan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.

C.      Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 50 responden karyawan PT. Karmand Mitra Andalan bagian Produksi. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh, sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel.Teknik analisis data yang digunakan adalah :

a.       Analisis deskriptif
Analisis deskriptif diperlukan pada variabel-variabel penelitian, tetapi sifatnya sendiri, tidak dikaitkan dengan variabel lain. Berdasarkan variabel tersebut, analisis dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai banyak hal (Umar, 2010:103).

b.      Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa model persamaan regresi linier berganda atau Multiple Linear Regression Analysis digunakan untuk meregresikan secara simultan antara variabel bebas atau independent variable dengan variabel terikat atau dependent variable.

D.      Hasil

Penagaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Ditunjukkan dengan nilai signifikansi t lebih kecil dari  = 0,5 (0,000 < 0,05) dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,636 lebih besar dibandingkan lingkungan kerja. Semakin tinggi bentuk motivasi yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat prestasi yang ada.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan

Ditunjukkan dengan nilai signifikansi t lebih kecil dari  = 0,5 (0,013 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengelola sumber daya manusia secara efektif, maka salah satu faktor yang harus diperhatikan perusahaan adalah lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi terbentuknya potensi sumber daya. Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang memberikan rasa nyaman bagi karyawan untuk melakukan aktivitas pekerjaannya yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja yang dicapainya.

Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 66%. Artinya variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja sebesar 66% dan sisanya 34% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dua variabel bebas yang diteliti, oleh karena itu aspek motivasi kerja dan lingkungan kerja adalah salah satu kunci utama dalam pencapaian tujuan bersama yang diharapkan.

E.       Kesimpulan

a.       Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
b.      Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
c.       Motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan


Selasa, 17 November 2015

Motivasi

PSIKOLOGI MANAJEMEN
REVIEW FILM MOTIVASI

KELOMPOK KENANGA :
3PA02
Mita Sahara                             (15513516)
Prita Saraswati                        (16513935)
                                   Rani Septiyan Utami                (17513288)
Ria Indah Ristianti                   (17513549)
Tia Oktaviani                          (18513881)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Yang kita ketahui adalah motivasi merupakan suatu dorongan yang ada di dalam diri individu yang mengarahkan individu untuk mencapai tujuan yang dimilikinya. Setiap orang pasti memiliki motivasi di dalam dirinya, disini kami akan membahas definisi motivasi menurut tokoh dan teori motivasi yang terdapat pada anak-anak di cerita laskar pelangi
1.2  Rumusan Masalah
1. Apakah definisi motivasi menurut tokoh?
2. Teori motivasi apa saja yang terdapat dalam cerita Laskar Pelangi?
1.3  Tujuan
1. Untuk mengetahui defini motivasi menurut tokoh-tokoh
2. Untuk mengetahui teori motivasi yang terdapat dalam cerita Laskar Pelangi






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Motivasi
Menurut Walgito (dalam Basuki, 2008) motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organism yang medorong perilaku kearah tujuan yang terdiri dari 3 aspek yaitu:
  1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organism yang timbul karena jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental.
  2. Perilaku yang timbul dan terarah karena kedaan tersebut
  3.  Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tsb

Sedangkan menurut Plotnik (dalam Basuki, 2008) motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologis dan psikologis yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu, orang yang termotivasi menunjukan 3 ciri:
  1.  Terdorong melakukan suatu kegiatan
  2. Langsung mengarahkan energi untuk mencpai suatu tujuan
  3. Mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu

2.2  Teori Motivasi
Teori proses timbal balik (opponent-process theory) menurut Basuki (2008) berbicara tentang motivasi untuk mendapatkan kenikmatan sesudah mengatasi tantangan. Motivasi ini sering terdapat pada orang yang senang menyerempet bahaya untuk mrndapatkan kenikmatan setelah bebas dari bahaya itu.
Teori level optimal menurut Basuki (2008) berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Misalnya orang yang memiliki banyak waktu luang karena tidak ada kegiatan akan mengalam kebosanan dan selanjutnya akan mencari kesibukan sampai level yang optimal

Terdapat banyak teori motivasi dan temuan penelitian setiap teori dapat diklasifikasikan ke dalam: pendekatan isi (content theory) dan pendekatan proses (process theory) dari motivasi (Ivancevich, 2005).
Yang termasuk Content Theory adalah
  • Teory Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow: Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan tersusun dalam suatu hierarki. Kebutuhan di tingkat yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis, rasa aman, social, penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
  • Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg: Herzberg mengembangkan teori isi yang dikenal sebagai teori motivasi dua faktor. Kedua faktor tersebut disebut dissatisfier-satisfier, motivator-higiene, atau ekstrinsik-intrinsik.
  • Alderfers Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory (Teori ERG dari Alderfer). Alderfer sepakat dengan Maslow bahwa kebutuhan individu diatur dalam suatu hierarki, akan tetapi hierarki kebutuhan yang diajukan hanya melibatkan tiga rangkaian kebutuhan, yaitu:

  1.      Eksistensi: Kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, imbalan, dan kondisi kerja.
  2.       Hubungan: Kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan interpersonal yang berarti.
  3.      Pertumbuhan: Kebutuhan yang terpuaskan jika individu membuat kontribusi yang produktif atau kreatif

  • Teori Motivasi Prestasi dari David C. McClelland: teori motivasi yang secara dekat berhubungan dengan konsep pembelajaran. Teori ini menitik beratkan pada tiga kebutuhan:Teori Motivasi Prestasi dari David C. McClelland: teori motivasi yang secara dekat berhubungan dengan konsep pembelajaran. Teori ini menitik beratkan pada tiga kebutuhan:
a.       Kebutuhan akan prestasi
b.      Kebutuhan akan kekuasaan
c.       Kebutuhan akan afiliasi
Yang termasuk Process Theory, antara lain:
  1. Teori Harapan: Dikemukakan oleh Victor Vroom. Teori Harapan mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan Anastasia Sri Mendari Aplikasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi 85 untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik keluaran tersebut bagi individu tersebut.
  2.      Teori Keadilan: Teori Keadilan menjelaskan bagaimana persepsi seseorang mengenai seberapa adil mereka diperlakukan dalam transaksi sosial di tempat kerja. Teori ini mempelajari bagaimana seseorang mungkin merespon perbedaan yang dipersepsikan antara rasio input/ hasil miliknya dan milik orang yang dijadikan referensi.
  3. Teori Pengukuhan: Teori di mana perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Teori penguatan mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan. Teori ini mengabaikan perasaan, sikap, harapan dan variabel kognitif lain yang diketahui memengaruhi perilaku.

2.3 Review Film
Diangkat dari kisah nyata dan menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin  di Belitung . Anak orang-orang ‘kecil’ yang mencoba memperbaiki masa depan mereka dengan semangat yang besar .

SD Muhammadiyah tertua di daerah Belitung tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah) tempat sekolah anak anak orang kaya didaerah Belitung di era itu . Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.

Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah nya tak pernah mendapatkan rapor.

Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam hari  dipakai untuk menyimpan ternak , bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.

Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.

Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.

Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.

Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.

Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.

Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluhuran budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris.

Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.

2.4 Analisis Film
            Berdasarkan dalam teori motivasi yang terkaitkan dalam film laskar pelangi yaitu:
1. Herzberg-Teori2Faktor
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang spserti yang ditunjukan oleh kesebelas anak laskar pelangi tersebut, mereka memiliki keinginan yang kuat untuk memenangkan karnaval dan lomba cerdas cermat antar sekolah yang akhirnya bisa mereka menangkan sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang, seperti yang dilakukan oleh bu Muslimah dan dan pak Harfan mereka terus berusaha membesarkan hati kesebelas anak laskar pelangi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini.
2. Teori Tiga Motif Sosial, David Mc. Clelland menyatakan bahwa ada 3 motif utama manusia dalam bekerja yaitu: (1) Kebutuhan untuk mencapai hasil (needs for achievemen) merupakan dorongan untuk berhasiI mencapai tujuan. (2) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) merupakan kebutuhan untuk membuat pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendaknya. (3) Kebutuhan untuk aplikasi (needs for affiliatio) merupakan keinginan akan hubungan persahabatan dan antar pribadi. Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa manusia pada hakekatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.

Daftar Pustaka
Mendari, S, A. (2010). Aplikasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.STIE Musi Palembang. Ejournal Psikologi. 1, 84-85
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Depok: Universitas Gunadarma





Selasa, 10 November 2015

Analisis Film



PSIKOLOGI MANAJEMEN
REVIEW FILM LEADERSHIP



KELOMPOK KENANGA :
3PA02
Mita Sahara                       (15513516)
Prita Saraswati                  (16513935)
Rani Septiyan Utami        (17513288)
Ria Indah Ristianti           (17513549)
Tia Oktaviani                    (18513881)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Dimana kami akan mengangkat gaya kepemimpinan seorang Ir.Soekarno pada saat ia menjabat sebagai presiden nomer 1 di Indonesia dalam Film yang berjudul Soekarno.

1.2  Rumusan Masalah

1. Bagaimana gaya kepemimpinan seorang Is.Soekarno ?
2. Apa saja ciri-ciri kepemimpinan demokratis dan otoriter?

1.3  Tujuan

Agar pembaca memahami apa gaya kepemimpinan seorang Ir.Soekarno pada saat sebelum hingga menjabat sebagai presiden dalam film Soekarno karya Hanung Bramantyo.


2.1 Review Film

Dimulai dengan kisah kelahiran Soekarno dari pasangan Raden Soekemi Sosrodiharjo (diperankan Sujiwo Tejo) dan Ida Ayu Nyoman Rai (diperankan Ayu Laksmi). Soekarno kecil memiliki nama Kusno Sosrodiharjo, namun karena selalu sakit-sakitan maka sang ayah yang berlatar belakang Muslim dan Kejawen memutuskan untuk mengganti namanya melalui tradisi selamatan dengan nama baru, Sukarno (diperankan Emir Mahira).
Film beralih mengisahkan kehidupan Sukarno pada masa remaja (14 tahun) saat mana dia memasuki Hoogere Burger School (HBS) dan tinggal bersama Oemar Said Cokroaminoto, pimpinan organisasi Syarikat Islam di Surabaya.Sukarno kerap mendengar pidato-pidato Cokroaminoto yang menggelegar mengritisi sistem kolonialisme. Petikan pidato Cokroaminoto yang inspiratif, “Marilah kita menjadi tuan-tuan atas dirinya sendiri!”. Sukarno remaja terlibat percintaan dengan seorang remaja Belanda, namun oleh karena perbedaan status sebagai bangsa penjajah dan bangsa jajahan, maka remaja Sukarno mendapatkan perlawanan keras dari keluarga sang gadis. Mendapat perlakuan diskriminatif dan pelarangan ini, remaja Sukarno bereaksi keras.
Remaja Soekarno (diperankan oleh Aryo Bimo) telah bertumbuh menjadi seorang pemuda yang aktif dalam kegiatan dan pidato-pidato politik menentang dan mengritisi sistem kolonialisme yang membelenggu Indonesia.Setamat di Technische Hoge School (sekarang ITB), Sukarno muda mendirikan Partai Nasional Indonesia.Sukarno telah memiliki istri yang setia mendampingi perjuangan politik dalam suka dan duka bernama Inggit Garnasih (diperankan Maudy Koesnaedy).Dia adalah ibu kost Sukarno yang sudah menjanda, saat Sukarno masih kuliah awal di Bandung dan kemudian menjadi istri Sukarno.Peranan Inggit cukup menonjol dalam film ini sebagai seorang perempuan yang setia mendampingi Sukarno saat dirinya menghadapi masa-masa sulit baik ketika di penjarakan di L.P. Sukamiskin Banceuy maupun saat di buang ke Pulau Ende.Kesetiaan Inggit bukan hanya dalam pendampingan melainkan mengeluarkan pembiayaan atas perjuangan politik Sukarno.
Diceritakan pula pidato politik Sukarno menimbulkan kemarahan Belanda sehingga harus dijebloskan penjara Banceuy (1929).Dalam penjara, Sukarno tidak berdiam diri dan terus membaca serta menganalisis yang dituangkan dalam tulisan-tulisan.Saat sidang Landraad di Bandung (1930), Sukarno membacakan pledoinya dengan cemerlang dan berapi-api yang kelak dibukukan dengan judul Indonesia Menggugat.Dalam pidatonya, Sukarno menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dikarenakan mengritisi sistem kolonialisme dan membeberkan secara argumentatif.Pidatonya menggegerkan dunia internasional khususnya pemerintahan Belanda dan pada 31 Desember 1931, Sukarno dibebaskan sebelum masa tahanannya selesai. Akibat aktifitas politiknya paska pembebasan dari penjara dengan mendirikan Partai Indonesia (Partindo) dan memimpin majalah partai yang radikal dengan namaFikiran Ra’jat, ahirnya pemerintahan Belanda membuang Sukarno ke Ende, Flores (1933). Namun karena sakit malaria, kemudian Sukarno dipindahkan ke Bengkulu (1938).
Kehidupan Sukarno saat berada di pembuangannya di Bengkulu.Sehari-hari dia mengajar di sekolah Muhamadiyah. Di Bengkulu inilah Sukarno terlibat asmara dengan salah satu muridnya bernama Fatmawati (diperankan oleh Tika Bravani), murid yang cantik dan cerdas serta kerap bertanya di kelas. Inggit yang semula menerima keberadaan Fatmawati sebagai anak angkat mulai gerah dan bereaksi keras saat Soekarno menyatakan hendak memperistri Fatmawati.Pertengkaran kerap terjadi dalam rumah tangga Soekarno akibat kekecewaan Inggit dan ketidakbersediaannya untuk menjadi madu karena di polgami.
Jepang saat itu mulai memasuki wilayah Indonesia khususnya Jawa (1942) dan membawa perubahan radikal dan sistemik dalam kehidupan sosial dan politik Bangsa Indonesia saat masih dijajah oleh Pemerintahan Belanda.Pemerintahan Jepang mendekati Soekarno untuk mendukung propaganda Jepang yaitu 3 A yang terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia. Karena propaganda tersebut tidak berhasil, Jepang kemudian menarik perhatian rakyat Indonesia dengan mendirikan tentara PETA (Pembela Tanah Air).Namun pendirian PETA ini dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh pergerakan untuk menjadi pasukan yang kelak dipakai untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang dan menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada.
Soekarno kembali ke Jakarta (9 Januari 1942) oleh pemerintahan Jepang. Dalam satu percakapan antara Sukarno dan Sakaguchi (diperankan Ferry Salim) perwira Jepang, terlontar pernyataan, “Walanda (Belanda) yang memenjarakan Anda namun Nipong (Nippon) membebaskan….!”, seraya meninggalkan Sukarno dan mengambil obor yang dipegangnya. Di Jakarta, Sukarno bertemu dengan teman-teman perjuangannya yaitu Muhamad Hatta (diperankan oleh Lukman Sardi) dan Syahrir (diperankan Tanta Ginting). Soekarno tinggal di rumah yang disediakan pemerintahan Jepang.Namun di Jakarta inilah, saat Soekarno menerima kebebasan dari pembuangan, Inggit pun menuntut kebebasan untuk tidak menjadi istri Sukarno dengan menuntut cerai.Tahun 1942, Soekarno bercerai dengan Inggit dan sekaligus menikah dengan Fatmawati dan melahirkan putra pertamanya bernama Guntur Sukarno Putra.
Soekarno, Hatta, Syahrir kerap terlibat diskusi dan perdebatan dalam melawan pemerintahan Jepang. Sukarno memilih jalan kooperasi (kerja sama) sementara Syahrir memilih jalan perlawanan fisik melalui PETA. Hatta berdiri netral sambil memberikan apresiasi terhadap kedua pandangan sahabat-sahabatnya itu.
Tanggal 8 September 1944, bendera Merah Putih diijinkan berkibar namun  hanya di wilayah Jawa saja. Saat itu pemerintahan Jepang telah  memberikan hadiah kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia namun pemerintahan Jepang di Indonesia tidak segera melakukan penyerahan melainkan mempersiapkan teknis secara bertahap melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.
Situasi Jepang paska pemboman Hiroshima dan Nagasaki diketahui oleh Syahrir melalui siaran radio yang dipasang secara rahasia di rumahnya.Kondisi ini membuat Syahrir mendesak agar Soekarno dan Hatta mengambil alih situasi dan menolak pemberian hadiah kemerdekaan oleh Jepang dan segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.Sukarno dan Hatta berbeda pendapat dengan Syahrir.Mereka ingin kemerdekaan diproklamirkan melalui prosedur yang telah dipersiapkan, sekalipun oleh pemerintahan Jepang.Hal ini menimbulkan kemarahan Syahrir dan para pemuda yang sudah tidak sabar menginginkan kemerdekaan Indonesia diproklamirkan secepatnya.Para pemuda sempat menculik Soekarno dan Hatta, sekalipun bukan atas petunjuk Syahrir.

Dalam situasi genting ini, akhirnya Soekarno dan Hatta berhasil ditemukan dan terjadilah rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sebelum panitia ini terbentuk, sebelumnya telah berdiri BPUPKI namun karena dianggap terlalu cepat ingin melaksanakan proklamasi kemerdekaan, maka Jepang membubarkannya dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai (Komite Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945, sebuah persidangan di Volksraad telah membicarakan berbagai usulan Dasar Negara yang pada akhirnya pidato Sukarno mengenai Dasar Negara diterima dengan nama Pancasila.
Film ini ditutup dengan kisah heroik dan mengharukan saat naskah Proklamasi dibacakan dan bendera merah putih buatan Fatmawati dikibarkan.Bangsa Indonesia bersorak dan bersukacita atas kebebasan yang diproklamirkan, Inggit yang menenun sepi di Bandung pun turut bergembira atas berita kemerdekaan ini.Indonesia baru telah ditandatangani dan diproklamirkan, sebuah pintu masuk menuju jembatan emas – sebagaimana tulisan Soekarno- baru saja dimulai.

2.2 Analisis Film

Seorang Soekarno memimpin di dalam sebuah organisasi maupun pemerintahan, menunjukkan perannya yang sentral sebagai seorang pemimpin sejati, sebagai seorang inspirator, idealis dan sebagai simbol perjuangan rakyat dalam menegakkan negara yang berdaulat yang dapat dijadikan sebagai panutan. Akan tetapi,ia akhirnya dijadikan kambing hitam atas peristiwa yang mengakibatkan kekacauan politik di masa akhir kepemimpinannya. Dan gaya yang diterapkannya jelas menunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis dengan mengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku, agama. Serta ia juga selalu membuat kebijakan bersama dengan cara membuat rapat dengan bawahan-bawahannya dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia,
Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi.Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin demokratis dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Wewenang pimpinan tidak mutlak
  2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
  3. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
  4. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
  5. Komunikasi berlangsung timbal-balik antar pimpinan dan bawahan
  6. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku perbuatan atau kegiatan bawahan dilakukan secara wajar
  7. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan
  8. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat
  9. Tugas tugas kepada kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif
  10. Pujian dan kritikan seimbang
  11. Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas kemampuan masing masing
  12. Pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar
  13. Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
  14. Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan saling harga menghargai
  15. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan
Akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada lembaga legislatif pada saat itu.Kepemimpinan otoriter adalah pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Pemimpin otoriter denngan cir-ciri sebagai berikut :
  1. Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan
  2. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
  3. Kebijakan selalu dibuat oleh pimpinan
  4. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
  5. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahanya dilakukan secara ketat
  6. Prakarsa harus selalu datang dari pimpinan
  7. Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat
  8. Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif
  9. Lebih banyak kritik daripada pujian
  10. Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
  11. Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
  12. Kasar dalam bertindak
  13. Kaku dalam bersikap
  14. Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan
Sebagai seorang pemimpin sejati soekarno mampu membawa arah perjuangan tetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya.Dapat dijadikan contoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial, beliau tetap tegar bahkan semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai memperoleh kemerdekaannya. Dalam hal sebagai inspirator atau seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan Pancasila yang menjadi dasar negara hingga sekarang disamping pemikiran-pemikiran yang lain seperti Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan di atas perbedaan yang ada di dalam negara dan satu idealisme yang kontroversial mengenai konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapai eksistensinya di dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis, Soekarno tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan pada situasi yang sedang gawat.Beliau tetap berada untuk berada di atas prinsipnya sendiri dan menghindari campur tangan asing.Idealis seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem pemerintahan demi mengatasi masalah di dalam keadaan yang berbeda-beda.Bahkan idealismenya terlihat agak otoriter karena harus memaksakan keputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinya menjadi presiden seumur hidup misalnya.
Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak disebut sebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil sebagai diplomat dan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat.Keberanian beliau terlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, anti neokolonialisme dan imperialisme. Dan juga kepercayaannya terhadap kekuatan massa, kekuatan rakyat. Beliau adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagai seorang pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari dalam karyanya ‘Menggali Api Pancasila’. Beliau berkata “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat.Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” Maka pantas apabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi dan untuk rakyatnya.
Pada akhirnya, Soekarno tetaplah manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahaan yang harus beliau bayar dengan melepaskan jabatannya sebagi Presiden Republik Indonesia yang pertama. Pada akhir jabatannya beliau dianggap bersalah        dengan terjadinya tragedi G 30 S PKI yang mengakibatkan beliau harus menjadi kambing hitam (as scapegoat) atas terjadinya peristiwa itu dan harus turun tahta dari pemimpin bangsa setelah beliau berhasil mengawalinya.


Mindtools

APLIKASI PSIKOLOGI KOGNITIF SAINS dalam TI  A.       Mindtools 1.          Definisi Mindtools Mindtools adalah alat bantu belajar ...