Fenomena Depresi
Depresi adalah suatu
kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi
depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial
sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Depresi merupakan salah satu masalah
kesehatan mental utama saat ini, yang mendapatkan perhatian serius. Orang yang
mengalami depresi umumnya mengalami gangguan yang meliputi keadaan emosi,
motivasi, fungsional, dan tingkah laku serta kognisi bercirikan ketidak berdayaan
yang berlebihan (Kaplan, Sadock, & Grebb, 1997; Nevid, Rathus, &
Greene, 2005; Lubis, 2009). Gejala depresi antara lain :- Merasa sedih
- Perubahan pola makan
- Perubahan pola tidur
- Sulit berkonsentrsdi dan membuat keputusan
- Mudah marah dan kesal
- Kehilangan Semangat
- Merasa tidak berharga
- Merasa kekurangan
- Mengalami keluhan-keluhan fisik yang tidak bisa di ungkapkan secara medis
- Merasa putus asa
Penyebab suatu kondisi depresi
meliputi
- Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
- Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
- Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Orang yang mengalami depresi akan
memunculkan emosi-emosi yang negatif seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa,
kecemasan, ketakutan, dendam dan memiliki rasa bersalah yang dapat disertai
dengan berbagai gejala fisik.
Untuk mengatasinya diperlukan terapi
yang dapat mengatasi tekanan yang dihadapi individu yang depresi yang dapat menurunkan
gejala depresi sekaligus dapat menumbuhkan hal-hal yang positif dalam
kehidupannya. Berikut adalah beberapa cara mengatasi depresi selain dari
bantuan spesialis, yaitu :
1.
Menerima diri anda
2.
Menerima kelemahan anda
3.
Kenali pikiran-pikiran serta perasaan negative
4.
Berusaha bangkit dari permasalahan
5.
Melakukan refresing
Penelitian terdahulu dalam mengatasi
depresi menggunakan pendekatan agama, pendekatan farmakologi, menggunakan psikoterapi;
seperti CBT, konseling, dan rawatan primer. Depresi peringkat sedang sampai depresi
berat mungkin memerlukan obat dan menggabungkan pendekatan psikoterapi.
Depresi pada prinsipnya dapat
dipulihkan secara efektif tidak hanya dengan mengurangi gejala negatif dan
menurunkan tingkatan depresi, tetapi juga dengan membangun emosi positif, kekuatan
karakter, dan makna. Positive Psychotherapykemungkinan akan dapat menetralkan gejala
negatif dan dapat memperkuat karakter individu (Seligman, Steen, Park, & Peterson,2005;
Seligman, Rashid, & Parks, 2006; Snyder, & Lopez, 2007). Berbagai hasil
penelitian tentang efek Positive Psychotherapy terhadap perubahan emosi dan
perilaku individu telah banyak dipublikasikan. Penelitian yang dilakukan Fredrickson
& Branigan (2005) menunjukkan bahwa emosi positif dapat meniadakan pengaruh
emosi negatif yang merusak dan dapat meningkatkan resiliensi diri individu.
Daftar Pustaka
Fox-Spencer, Rebecca. Prof. Young, Allan. 2010. Mengenali,
Mengatasi, dan Mengantisipasi Depresi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lubis, Namora Lumongga. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis.
Jakarta: Prenada Media Group.
Nilasari, Swesty. 2013. Positive Psychoterapy untuk menurunkan
tingkat depresi. Malang, Jawa Timur. Vol 2, No 179-189.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar